1 Scope Definition (Definisi lingkup) Tahap ini mencakup berbagai kegiatan untuk merumuskan masalah dan ruang lingkup, mengidentifikasikan kemungkinan pemecahan masalah dan menilai kelayakan sistem tersebut. Hasil investigasi harus mampu menjawab berbagai pertanyaan: a. Apakah masalah atau peluang yang ada. b.
Download: Aplikasi E-Klaim (INACBG) Versi 5.1. Menindaklanjuti terbitnya peraturan menteri kesehatan No. 64 Tahun 2016 tentang perubahan atas permenkes No. 52 Tahun 2016 serta masukan-masukan dari pengguna aplikasi E-Klaim, Kementerian kesehatan melansir update software terbarunya untuk kepentingan klaim program pelayanan kesehatan JKN
MODUSKejahatan yang berhubungan erat dengan penggunaan teknologi yang berbasis komputer dan jaringan telekomunikasi ini dikelompokkan dalam beberapa bentuk sesuai modus yang ada, antara lain: a. Unauthorized Access to Computer System and Service Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem jaringan
Instalasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN)“, “Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC Yang Tersambung Jaringan “ dan “Melakukan perbaikan dan/atau setting ulang koneksi jaringan”, yang merupakan bahan pemelajaran sebagai panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk beberapa bagian dari
Padatahun 1983, pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s(414 merupakan kode area lokal mereka) yang berbasis di Milwaukee AS. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut melakukan pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los
KASUSKEAMANAN JARINGAN. 1. Unauthorized Access to Computer System and Service. Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Biasanya pelaku kejahatan (hacker) melakukannya
xhiVE. Rekayasa Perangkat Lunak RPL atau biasa dikenal dengan software engineering adalah sebuah disiplin ilmu dalam pembangunan atau pengembangan perangkat lunak yang bernilai ekonomi dari tahap perancangan sampai tahap implementasi sehingga menghasilkan perangkat lunak yang bisa dipercaya dan dapat bekerja secara efektif, efisien dan perangkat lunak atau software engineering mulai dikenal dan digunakan pertama kali pada tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an. Pada tahun 1968 dan 1969, komite sains NATO mensponsori dua konferensi tentang rekayasa perangkat lunak yang memberikan dampak kuat terhadap perkembangan rekayasa perangkat lunak. Proyek pengembangan perangkat merupakan pekerjaan yang memakan biaya dan waktu karena pengembangan perangkat lunak ini difokuskan pada perencanaan dan perangkat lunak dikembangkan berdasarkan pendekatan sistematis berdasar atas ilmu pengetahuan dan matematis serta aplikasi tentang produksi terhadap struktur, mesin, produk, proses atau sistem. Perangkat lunak yang baik adalah perangkat lunak yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan customer atau user pemakai perangkat lunak atau berorientasi pada pelanggan atau pemakai perangkat lunak, bukan berorientasi pada pembuat atau pengembang perangkat Rekayasa Perangkat Lunak Berikut definisi dan pengertian rekayasa perangkat lunak software engineering dari beberapa sumber buku dan referensi Menurut Rosa dan Salahuddin 2011, rekayasa perangkat lunak adalah pembangunan dengan menggunakan prinsip atau konsep rekayasa dengan tujuan menghasilkan perangkat lunak yang bernilai ekonomi yang bisa dipercaya dan bekerja secara efisien menggunakan mesin. Menurut Pressman 2005, rekayasa perangkat lunak adalah sebuah disiplin ilmu yang mencakup segala hal yang berhubungan dengan proses pengembangan perangkat lunak sejak dari tahap perancangan hingga pada tahapan implementasi serta pasca implementasi, sehingga siklus hidup perangkat lunak dapat berlangsung secara efisien dan Rekayasa Perangkat Lunak Menurut Pressman 2005, rekayasa perangkat lunak memiliki beberapa tujuan, antara lain yaitu sebagai berikut Biaya produksi rendah. Adanya perangkat lunak yang dijalankan dalam sebuah sistem pekerjaan diharapkan meningkatkan efisiensi dan mengurasi losis yang berdampak pada biaya produksi yang dapat semakin program yang tinggi. Kinerja program akan dipengaruhi oleh keandalan perangkat keras, dan kebutuhan penggunanya yang ingin lebih baik. Portabilitas yang tinggi. Portabilitas suatu perangkat lunak dipengaruhi oleh kemampuan transfer perangkat lunak dari suatu jenis komputer ke komputer lainnya dengan biaya usaha yang minimum, mengurangi ketergantungan hanya pada suatu pemasok saja, dan lebih bersifat nonteknis atau politis dari pada teknis. Biaya perawatan yang rendah. Perbaikan terhadap suatu perangkat lunak membutuhkan waktu. Perubahan perangkat lunak juga membutuhkan waktu. Perawatan terhadap suatu perangkat lunak membutuhkan usaha yang butuh perhatian yang cukup besar, sehingga dapat mengurangi biaya perawatan pertahapan pengembangan perangkat lunak. Keandalan sistem dan penyerahan tepat waktu. Dalam merekayasa perangkat lunak dibutuhkan suatu kegiatan sistem yang berkelanjutan. Aplikasi yang berbeda membutuhkan tingkat keandalan yang berbeda pula. Target akhir dari seluruh pekerjaan tersebut adalah dapat menghasilkan keluaran yang berdaya guna bagi pemakai dan tepat Pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak Komponen atau aspek-aspek dalam pengembangan perangkat lunak dikenal dengan istilah System Development Life Cycle SDLC. Adapun bagian-bagiannya dapat digambarkan dan dijelaskan sebagai berikutKebutuhan terhadap definisi masalah yang jelas. Input utama dari setiap model pengembangan perangkat lunak adalah pendefinisian masalah yang jelas. Semakin jelas akan semakin baik karena akan memudahkan dalam penyelesaian masalah. Tahapan-tahapan pengembangan yang teratur. Meskipun model-model pengembangan perangkat lunak memiliki pola yang berbeda-beda, biasanya model-model tersebut mengikuti pola umum analysis - design - coding - testing - maintenance. Stakeholder berperan sangat penting dalam keseluruhan tahapan pengembangan. Stakeholder dalam rekayasa perangkat lunak dapat berupa pengguna, pemilik, pengembang, pemrogram dan orang-orang yang terlibat dalam rekayasa perangkat lunak tersebut. Dokumentasi merupakan bagian penting dari pengembangan perangkat lunak. Masing-masing tahapan dalam model biasanya menghasilkan sejumlah tulisan, diagram, gambar atau bentuk-bentuk lain yang harus didokumentasi dan merupakan bagian tak terpisahkan dari perangkat lunak yang dihasilkan. Keluaran dari proses pengembangan perangkat lunak harus bernilai ekonomis. Nilai dari sebuah perangkat lunak sebenarnya agak susah dirupiahkan. Namun efek dari penggunaan perangkat lunak yang telah dikembangkan haruslah memberi nilai tambah bagi organisasi. Hal ini dapat berupa penurunan biaya operasi, efisiensi penggunaan sumber daya, peningkatan keuntungan organisasi, peningkatan image organisasi dan Pengembangan Perangkat Lunak Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai, dan kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan. Terdapat dua jenis model pengembangan perangkat lunak, yaitu model air terjun waterfall model dan model prototipe. Adapun penjelasan dari ke dua model pengembangan perangkat lunak tersebut adalah sebagai berikuta. Model Air Terjun Waterfall Model Nama model ini sebenarnya adalah Linear Sequential Model. Model ini sering disebut dengan classic life cycle atau model waterfall. Model ini muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai di dalam Software Engineering SE. Disebut juga dengan waterfall air terjun karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Misal desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap Model sering juga disebut juga alur hidup klasik Classic life cycle. Model ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis hingga pendukung support. Model ini juga melakukan beberapa pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing atau verification, dan penjelasan dari masing-masing tahapan dalam pengembangan perangkat lunak menggunakan metode waterfall adalah sebagai berikut Analisis Kebutuhan perangkat lunak. Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan. Desain. Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur dan arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka, dan proses pengkodean. Pembuatan kode program. Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahapan ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap Pengujian fokus kepada perangkat lunak secara lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir error dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Pendukung support atau pemeliharaanmaintenance. Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bias terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak beradaptasi terhadap lingkungan Model Prototipe Prototyping Paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan ini dapat digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan menjelaskan spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak. Konsumen potensial menggunakan prototipe dan menyediakan masukan untuk tim pengembang sebelum pengembangan skala besar prototipe cocok digunakan untuk menjabarkan kebutuhan pelanggan secara lebih detail karena pelanggan sering kali kesulitan dalam menyampaikan kebutuhannya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas. Untuk mengantisipasi agar proyek dapat berjalan sesuai dengan target waktu dan biaya dari awal, maka sebaiknya spesifikasi kebutuhan sistem harus sudah disepakati oleh pengembang dengan pelanggan secara tertulis. Model prototipe ini kurang cocok untuk aplikasi dengan skala besar karna membuat prototipe untuk aplikasi skala besar akan sangat memakan waktu dan ke dua model pengembangan perangkat lunak di atas, terdapat beberapa model pengembangan yang lain, yaitu sebagai berikut Pengembangan secara evolusi. Pengembangan sistem berdasarkan model sistem yang dipecah sehingga model pengembangannya secara bertahap. Kebutuhan pengguna diprioritaskan dan prioritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment. Setelah pengembangan suatu increment dimulai, kebutuhan dibekukan dulu hingga increment berikutnya dimulai. Transformasi formal. Berbasiskan pada transformasi spesifikasi secara matematik melalui representasi yang berbeda untuk suatu program yang dapat dieksekusi, transformasi menyatakan spesifikasi program Menggunakan pendekatan Cleanroom untuk pengembangan SPiral. Proses direpresentasikan sebagai model spiral bukan berupa barisan aktfitas yang dapat ditrack mundur. Setiap loop dalam model spiral menyatakan fase proses. Tidak terdapat fase tertentu seperti spesifikasi atau perancangan, tetapi loop dalam spiral ditentukan pada apa yang dibutuhkan. Integrasi dari komponen yang reusable. Pengembangan yang berdasarkan penyidikan. Tujuannya untuk mengaktifkan pengguna dan memperolah model final berasal dari initial spesifikasi awal. Seharusnya diawali dengan kebutuhan yang sudah Pengembangan Perangkat Lunak Menurut Tegarden 2013, SDLC Software Development Life Cycle adalah siklus pengembangan software yang terdiri dari empat fase fundamental, yaitu; Perencanaan, Analisis, Desain, dan Implementasi. Pada setiap fase ini, dihasilkan deliverables, atau hasil pekerjaan berupa dokumen atau sistem. Deliverables dari satu fase digunakan sebagai masukan pada fase berikutnya, dan akan diperkaya dengan detail tambahan setiap berpindah sebuah siklus pokok SDLC terdapat empat langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah sebagai berikuta. Planning Perencanaan Fase ini penting untuk mendefinisikan kenapa software harus dibuat dan menentukan bagaimana tim akan mengerjakan proyek tersebut. Software, atau dalam konteks perusahaan biasanya berupa sistem informasi dibuat/ dibeli bukan semata-mata agar punya software, tapi bagaimana software itu bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Jika request software berasal dari divisi non IT, biasanya mereka akan membuat sistem request yang berisi ringkasan kebutuhan bisnis, dan bagaimana software yang diinginkan bisa menciptakan bussiness value. Kemudian dilakukan feasibility analysis. Feasibility analysis terdiri dari technical feasibility, economic feasibility, dan organizational feasibility, setelah itu ditentukan software jadi dibuat atau Analysis Analisis Fase ini menjawab pertanyaan siapa yang akan menggunakan sistem, apa yang akan dilakukan sistem, dan kapan serta dimana sistem akan digunakan. Terdapat tiga langkah dalam fase ini Analysis Strategy menjelaskan strategi untuk menganalisis sistem, termasuk menganalisis sistem yang sudah ada, dan cara-cara untuk mendesain sistem Gathering mengumpulkan informasi terkait kebutuhan sistem dengan wawancara atau kuisioner. System Proposal dokumen hasil analisis, konsep, dan model Design Perancangan Pada fase ini ditentukan bagaimana sistem akan beroperasi, berkenaan dengan software, hardware, infrastruktur jaringan, user interface, form, report, database desain strategi, yaitu bagaimana sistem akan didapatkan, dikembangkan sendiri oleh programmer atau outsource, atau membeli software jadi. Membuat dokumen desain desain arsitektur hardware, software, infrastruktur jaringan, desain interface navigasi, menu dll, spesifikasi database dan file, serta desain program. Dokumen desain ini disebut system Implementation Implementasi Fase terakhir adalah implementasi, dimana sistem akhirnya dibuat. Fase ini terdiri dari tiga tahapan sebagai berikutSystem Construction implementasi sistem berikut pengujiannya testing.Installation instalasi sistem di tempat pengguna, jika diperlukan termasuk trainning pengguna. Support pendampingan pasca sistem digunakan oleh PustakaRosa, dan Salahuddin M. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak. Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung Roger. 2005. Software Engineering A Practicioner's Approach. New York McGraw-Hill.
Apa itu Software atau Perangkat Lunak Komputer dan Jenisnya Elemen dari sistem komputer terdiri dari hardware perangkat keras, brainware pengguna, dan software perangkat lunak untuk melakukan sistem input, proses, dan output. Dari ketiga elemen tersebut, software merupakan komponen yang tidak dapat dilihat secara fisik. Navigasi Cepat A. Apa itu Perangkat Lunak Software B. Pembuatan Software dan Cara Kerjanya C. Jenis Software berdasarkan Fungsinya D. Jenis Software berdasarkan Distribusi A. Apa itu Perangkat Lunak Software? Pengertian perangkat lunak komputer software adalah istilah umum untuk berbagai program yang berisi instruksi-instruksi terkait mengoperasikan komputer atau perangkat keras terkait. Software dalam bahasa Indonesia disebut juga perangkat lunak, karena software secara fisik tidak dapat dilihat namun dapat dioperasikan. Software dapat disimpan di berbagai komponen perangkat keras hardware. Software dapat disimpan dan dioperasikan secara manual oleh pengguna pada media penyimpanan seperti Hardisk, SSD, dan DVD. Beberapa software disimpan di dalam hardware penyimpanan secara permanen ROM yang disebut firmware. Firmware merupakan program kecil dengan instruksi dasar dari sebuah hardware yang biasanya dibuat dengan bahasa pemrograman mesin. B. Pembuatan Software dan Cara Kerjanya Software pada awalnya dibuat oleh ilmuwan dengan kode mesin machine code yaitu angka-angka biner yang dapat dikenali oleh komputer, khususnya prosesor. Sebelum dikembangkan komputer modern, pembuatan kode program untuk mesin komputer dibuat dengan mesin switchboard yang berukuran besar. Kemudian, kode mesin tersebut disimpan dalam media penyimpanan tertentu. Software bekerja dengan menggunakan kode mesin yang dapat membuat instruksi untuk melakukan perhitungan, logika, I/O, aritmatika kepada prosesor. Monitor menampilkan kode mesin computer dari proses disassembly oleh software compiler Foto Wikipedia, 1984 Sekarang, bahasa pemrograman rendah low level language misalnya Assembly digunakan menjadi alternatif untuk membuat kode mesin, karena lebih mudah dibaca namun tetap mengutamakan kedekatan terhadap instruksi hardware. Selain itu, software sudah dapat dibuat menggunakan komputer itu sendiri, tanpa menggunakan mesin switchboard. Bahasa mesin umumnya digunakan untuk membuat firmware misalnya BIOS. Bahasa pemrograman rendah low level language lebih mudah untuk dipelajari karena sudah menggunakan kode program syntax yang mudah dimengerti. Bahasa pemrograman rendah dan tinggi membutuhkan "software compiler" untuk dapat bekerja dengan hardware komputer. Compiler merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengubah kode bahasa pemrograman menjadi kode mesin, sehingga dapat dimengerti oleh hardware. Beberapa bahasa pemrograman rendah yang terkenal adalah Assembly, C, C++, C. Kemudian dikembangkan bahasa pemrograman tinggi high level language dan ada yang dapat bekerja tanpa compiler misalnya pemrograman web seperti HTML, CSS, Javascript, PHP, hingga pemrograman tinggi multi-guna seperti Python yang menggunakan interpreter pemrosesan instruksi prosesor langsung tanpa kompilasi. Hal ini dikarenakan bahasa pemrograman tinggi tersebut berjalan dibawah software tertentu, misalnya kode program PHP dijalankan oleh software web server PHP. Begitu pula kode HTML dijalankan oleh software browser. Artikel terkait Pengertian Perangkat Keras Komputer Hardware dan Fungsinya C. Jenis Software Berdasarkan Fungsinya Di dunia digital banyak terdapat jenis-jenis software yang dikembangkan untuk melakukan tujuan tertentu. Secara fundamental, software dibagi berdasarkan fungsinya yaitu system software, application software dan malicious software. Beberapa Software Aplikasi pada Komputer System Software System software adalah software yang dibuat untuk melakukan instruksi-instruksi terkait manajemen sistem komputer. Contoh system software adalah Sistem Operasi Windows, Mac OS, dll dan Disk Operating System DOS. Sistem Operasi Sistem operasi adalah software yang melakukan instruksi-instruksi dasar terkait manajemen software lainnya dan manajemen perangkat keras. Contoh Windows, Mac OS, dan Linux. Driver Driver adalah software yang berfungsi sebagai perangkat komunikasi antara Sistem Operasi dan Hardware. Artikel terkait Apa itu Driver? Utilities Utilities adalah software yang berfungsi untuk melakukan instruksi-instruksi terkait pemeliharaan dan perbaikan suatu hardware dan software lainnya. Misalnya Low Level Format dan Anti-Virus. Application Software Application software adalah software yang dibuat untuk melakukan instruksi-instruksi terkait pemenuhan kebutuhan pengguna. Misalnya pemenuhan kebutuhan untuk memutar media Windows Media Player, membuat dokumen Microsoft Office, dan edit foto Adobe Photoshop. Malicious Software Malicious software adalah software yang dibuat untuk melakukan instruksi-instruksi terkait merusak sistem komputer atau pencurian informasi pengguna, misalnya akun pribadi dan rekening bank. Beberapa contoh malware adalah virus komputer dan program phising penipuan. D. Jenis Software Berdasarkan Distribusi Software atau perangkat lunak biasanya dibuat oleh suatu perusahaan tertentu untuk memberikan suatu pelayanan terkait pemenuhan kebutuhan pengguna. Berikut jenis software yang dibedakan berdasarkan cara distribusi software. Shareware atau Trialware Shareware adalah jenis software yang didistribusikan secara gratis oleh pengembangan untuk tujuan tertentu terkait pemasaran suatu software. Shareware biasanya mempunyai fitur yang terbatas dari versi lain yang diproduksi oleh pengembang. Dalam kasus ini shareware kebanyakan berada dalam versi uji coba trial dan lite. Dalam versi trial, pengguna diberikan batasan waktu untuk menggunakan shareware. Contohnya Internet Download Manager. Commercial Software Commercial software adalah jenis software yang didistribusikan secara berbayar untuk mendapatkan paket instalasi dan menggunakan lisensi spesifik terhadap masing-masing komputer atau akun pengguna. Commercial software mempunyai dukungan lembaga hukum terkait kebijakan distribusi software secara ilegal oleh pengguna. Contohnya Microsoft Office, Corel, dan MATLAB. Freeware atau Free Software Freeware adalah jenis software yang didistribusikan secara gratis oleh pengembang. Freeware menyediakan versi penuh kepada pengguna. Freeware tidak memerlukan lisensi khusus untuk digunakan. Contohnya Google Chrome dan Mozilla Firefox Firmware Firmware adalah software yang mengarah pada sebuah program yang menyediakan instruksi-instruksi dasar yang dapat dilakukan oleh suatu perangkat keras hardware. Firmware didistribusikan secara gratis dan dilakukan pembaharuan secara berkala saat terjadi bug. Firmware yang tersimpan pada ROM tidak dapat dilakukan pembaharuan sedangkan firmware yang tersimpan pada EEPROM dapat dilakukan pembaharuan. Contoh Firmware Arduino. Open Source Software Open source software atau perangkat lunak kode terbuka adalah jenis software yang kode sumbernya source code didistribusikan secara gratis oleh pengembang. Berbeda dengan freeware yang didapatkan secara gratis namun tetap mempunyai ikatan hukum untuk tidak mendistribusikan ulang atau plagiat. Open source software dapat didistribusikan ulang dan modifikasi secara bebas oleh pengguna secara gratis maupun komersial tanpa lisensi khusus. Open source software biasanya dikembangkan oleh suatu perusahaan dengan dukungan kontribusi oleh komunitas atau organisasi tertentu. Contoh WordPress dan Linux. Tutorial lainnya Daftar Isi Belajar Komputer Sekian artikel "Pengertian Perangkat Lunak Software Komputer". Nantikan artikel menarik lainnya dan mohon kesediaannya untuk share dan juga menyukai Fans Page Advernesia. Terima kasih…
Startup repair adalah salah satu jenis problem yang sering ditemukan pada PC, hal ini menyebabkan PC sering gagal booting. Saat ini laptop menjadi alat yang memiliki peran begitu penting. Hampir semua orang menggunakan laptop untuk menyelesaikan pekerjaannya atau untuk mengerjakan tugas kuliah. Dengan perannya yang begitu penting ini, maka akan sangat wajar jika Anda akan merasa panik jika menemukan laptop Anda bermasalah. Tapi jika Anda menemukan kasus seperti ini pada PC Anda, maka tidak perlu panik. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa membaca ulasannya di artikel ini. Yang Dimaksud dengan Startup Repair Adalah ?Yang Menjadi Penyebab PC Mengalami Startup Repair Adalah ?File-File Windows di PC Ada yang RusakPenyebab Startup Repair Adalah PC atau Laptop Sering Mati Mendadak1. Letak File pada Windows Berubah2. Mengatasi Startup Repair Gagal Booting3. Mematikan dan Menghidupkan Laptop KembaliCara Mematikan Laptop Jika Mengalami Gagal Booting1. Mematikan Laptop Melalui Tombol Power2. Diamkan Laptop3. Menyalakan Laptop Kembali4. Kondisi Laptop Saat DihidupkanMelakukan Proses Perbaikan Menggunakan Last Known Good Configuration LKGCMengatasi Startup Repair Gagal Booting Melalui System RestoreWindows Error Recovery Yang Dimaksud dengan Startup Repair Adalah ? Sebelum kita membahas penyebab dari startup repair dan bagaimana cara mengatasinya, kita perlu berkenalan dulu dengan startup repair. Jika kita sudah mengenal startup repair lebih dekat, maka kita tidak akan merasa panik apabila menyalakan PC atau laptop, tapi yang muncul adalah startup repair, bukan tampilan Windows. Startup repair adalah fitur yang disediakan oleh Windows. Fitur ini berperan memperbaiki Windows jika mengalami kerusakan pada sistemnya. Kerusakan sistem ini bisa jadi merupakan kerusakan pada file-file yang ada di PC kita. Tanda kerusakan sistem windows ditandai dengan PC kita mengalami gagal booting. Nah, startup repair adalah sistem yang terdapat pada PC Anda yang berperan untuk recovery tool. Jika PC Anda mengalami gagal booting, maka startup repair akan memperbaiki kerusakannya. Startup repair akan mencari file-file yang rusak dan memperbaikinya. Namun jika yang rusak adalah hardware dari PC Anda, maka startup repair tidak bisa memperbaiki, PC Anda harus ditangani oleh teknisi pada kasus tersebut. Sebagai pengetahuan tambahan untuk Anda, startup repair merupakan recovery tool yang dimiliki oleh Windows 7. Jadi, jika PC Anda menggunakan Windows selain Windows 7, maka Anda tidak akan menemukan startup repair. Misalnya saja pada Windows 8 ada tool untuk memperbaiki sistemnya sendiri, yaitu automatic repair Windows 8. Pada saat PC kita mengalami gagal booting, maka startup repair diharapkan untuk memperbaiki file-file yang rusak atau hilang, jadi masalah yang bisa dihadapi oleh startup repair adalah masalah pada file-sistem. Dan startup repair tidak mampu mengatasi permasalah yang muncul karena kesalahan instalasi atau kerusakan hardware. Startup repair pun tidak bisa memunculkan kembali data-data kita yang hilang. Yang Menjadi Penyebab PC Mengalami Startup Repair Adalah ? Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, startup repair adalah tool pada Windows 7 yang bertugas untuk recovery tool. Tapi mungkin Anda masih penasaran, sebenarnya apa penyebab PC atau laptop kita mengeluarkan tampilan startup repair. Secara umum kita mungkin tahu bahwa PC akan mengalami startup repair jika PC kita mengalami masalah atau kerusakan di sistemnya. Tapi sebenarnya apa saja penyebab kerusakan-kerusakan pada sistem PC, sehingga startup repair merasa perlu untuk memperbaikinya? File-File Windows di PC Ada yang Rusak Jika kita meng-instal Windows, entah itu Windows 7, Windows 8, Windows XP ataupun Windows 10, maka secara otomatis proses instalasi itu akan menghasilkan ribuan file pada Windows Anda. Jika Anda ingin mengetahui file-file apa saja yang tersimpan, maka Anda bisa melihatnya di local disk C. Dan perlu Anda tahu, bahwa file-file yang tersimpan di local disk C itu rentan rusak, bisa karena virus atau faktor lainnya. Oleh karena itu Windows menyediakan tool untuk memperbaiki diri sendiri secara otomatis. Namun Anda pun perlu tahu bahwa masing-masing jenis Windows memiliki karakteristik file-nya masing-masing, sehingga alat dan cara untuk memperbaiki sistem Windowsnya berbeda-beda. Nah, startup repair adalah tool yang memperbaiki jika ada file-file pada Windows 7 yang rusak. Penyebab Startup Repair Adalah PC atau Laptop Sering Mati Mendadak Saat bekerja dengan PC atau laptop, mungkin Anda sering mengalami PC atau laptop mati mendadak. Entah itu karena kehabisan baterai atau karena mati listrik dan Anda tidak menggunakan baterai penyimpanan energi pada PC atau laptop. Kejadian PC atau laptop yang sering mati mendadak ini bisa menyebabkan file-file tertentu pada Windows rusak. Bila file-file pada Windows rusak, maka kemungkinan akan terjadi dua hal, pertama PC atau laptop bisa berada pada safe mode dan yang kedua akan muncul startup repair di tampilan PC atau laptop Anda. Pada kondisi kerusakan yang masih normal dan startup repair bisa memperbaiki kerusakan secara otomatis, maka yang perlu kita lakukan adalah menunggu sampai PC atau laptop kita kembali normal. Proses menunggu itu bisa memakan waktu 10 hingga 15 menit, tergantung kerusakan yang terjadi. Nah, agar PC atau laptop Anda terhindar dari kerusakan yang lebih fatal lagi, maka Anda perlu memperhatikan kesehatan baterai laptop Anda. Pastikan baterai tidak benar-benar kosong. Jika baterai tinggal 20% lagi, maka Anda harus segera mengisi baterainya lagi. Dengan begitu laptop Anda terhindar dari kejadian mati mendadak. Tapi, jika Anda tidak memungkinkan untuk mengisi baterai, karena kesibukan atau karena sedang berada di luar rumah atau kantor, maka sebaiknya Anda matikan laptop Anda sesuai dengan aturan mematikan laptop yang benar. Dengan melakukan cara seperti ini, maka baterai laptop Anda akan awet, dan laptop Anda akan terhindar dari kerusakan. 1. Letak File pada Windows Berubah Letak file-file Windows terdapat pada local disk C, Anda jangan sekali-kali untuk memindahkannya ke tempat lain, menduplikasi atau mengubah-ubah foldernya. Mengapa tidak boleh kita lakukan? Ini dikarenakan perpindahan file Windows akan menyebabkan kerusakan pada file tersebut, demikian juga ketika Anda menghapus salah satu file Windows. Jika file Windows ada yang rusak, maka sistem Windows tidak akan berjalan dengan normal. Sekarang Anda sudah tahu, kan? Apa saja yang menyebabkan laptop atau PC Anda mengalami startup repair. Intinya jagalah keaslian file hasil instalasi dari Windows Anda dan jagalah laptop Anda agar tidak sering mati mendadak. Namun jika Windows di laptop Anda sudah terlanjur rusak dan tidak bisa diperbaiki oleh startup repair, maka Anda perlu melakukan instalasi Windows yang baru. 2. Mengatasi Startup Repair Gagal Booting Kita perlu mengingat kembali bahwa startup repair adalah tool recovery pada Windows 7 yang berfungsi untuk memperbaiki sistem Windows. Namun, pada saat proses memperbaiki, startup repair tidak selalu berhasil, kadang kala startup repair mengalami yang namanya gagal booting. Gagal booting adalah kondisi di mana halaman Windows tidak bisa ditampilkan, sehingga kita tidak bisa mengoperasikan PC atau laptop kita. Lalu, apa yang harus kita lakukan jika startup repair gagal booting? Biasanya jika laptop mengalami gagal booting, maka di layar Anda akan tampil tulisan “Startup repair has tried several times but still cannot determine the cause of the problem”. 3. Mematikan dan Menghidupkan Laptop Kembali Saat startup repair mengalami gagal booting, maka salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mematikan dan menghidupkan kembali laptop Anda. Cara ini bisa bekerja efektif jika permasalahan gagal booting hanya berupa kesalahan sesaat atau bisa dibilang kebetulan saja. Bagaimana kita bisa tahu kalau gagal booting yang terjadi karena kesalahan sesaat? Ini hanya bisa kita temukan jawabannya setelah kita mencoba mematikan laptop dan menghidupkannya kembali. Untuk sederhananya Anda cukup melakukan proses restart pada laptop Anda. Tapi pertanyaannya, bagaimana cara mematikan laptop jika mengalami gagal booting? Karena pada saat gagal booting kita tidak bisa masuk ke menu shut down pada Windows. Nah, jika mengalami gagal booting dan Anda ingin mematikan laptop Anda, maka Anda bisa melakukan tahap-tahap seperti dibawah ini. Cara Mematikan Laptop Jika Mengalami Gagal Booting 1. Mematikan Laptop Melalui Tombol Power Pada kondisi darurat, misalnya saja laptop kita mengalami gagal booting, maka kita bisa mematikan laptop melalui tombol power. Untuk mematikan laptop Anda hanya perlu menekan tombol power cukup lama. Jika Anda menekan hanya sekali, maka bisa dipastikan laptop Anda akan tetap menyala. 2. Diamkan Laptop Sama seperti halnya manusia, jika laptop kelelahan atau mengalami fungsi yang tidak normal, maka sebaiknya didiamkan terlebih dahulu. Oleh karena itu, setelah kita berhasil mematikan laptop jika mengalami gagal booting, maka langkah selanjutnya adalah mendiamkannya kurang lebih 10 hingga 15 menit. Hingga laptop bisa merecovery diri dan bisa menjalankan fungsi seperti biasa. 3. Menyalakan Laptop Kembali Saat proses gagal booting, dan Anda memutuskan untuk mematikan dan menunggu recovery, pastinya Anda penasaran dan ingin melihat hasil perbaikannya. Nah, Anda hanya boleh menghidupkannya kembali jika 10 menit sudah berlalu. Caranya menghidupkannya sama pada kondisi komputer normal, yaitu dengan menekan tombol power. 4. Kondisi Laptop Saat Dihidupkan Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, jika startup repair gagal booting karena kebetulan maka saat Anda menghidupkan kembali, laptop akan berfungsi secara normal. Namun jika laptop tetap dalam kondisi gagal booting, maka Anda perlu melakukan tindakan selanjutnya. Melakukan Proses Perbaikan Menggunakan Last Known Good Configuration LKGC Cara lain yang bisa Anda lakukan jika startup repair di laptop Anda mengalami gagal booting adalah dengan menjalankan Last Known Good Configuration LKGC. Bagaimana cara menjalankan LKGC ini? Pertama yang bisa Anda lakukan adalah mematikan laptop Anda kemudian menghidupkannya kembali. Jika laptop sudah menyala, maka masuklah ke Advance Option menu. Apabila Anda menggunakan Windows selain Windows 7, maka Anda bisa mempelajari terlebih dahulu apa startup setting yang disediakan. Nah, jika Anda sudah masuk ke dalam startup setting, maka langkah selanjutnya adalah memilih opsi repair yang tersedia di menu tersebut. Apabila Anda sudah masuk Advance option menu, maka Anda bisa memilih menu Last Known Good Configuration. Bacalah keterangan yang akan dimunculkan oleh LKGC. Setelah menjalankan LKGC, maka laptop Anda akan melakukan proses booting secara mandiri. Jika proses booting berhasil, maka laptop Anda akan berjalan normal seperti biasa. Mengatasi Startup Repair Gagal Booting Melalui System Restore Jika beberapa cara sebelumnya tidak mampu mengatasi startup repair yang gagal booting, maka Anda perlu mencoba mengatasinya melalui system restore. Lalu bagaimana cara menggunakan system restore untuk mengatasi gagal booting? Apabila startup repair mengalami gagal booting, maka di layar laptop Anda akan muncul pesan yang mengarahkan untuk memilih “send” atau “don’t send”. Jika ada pilihan seperti ini, maka pilihan yang harus dipilih adalah “don’t send”. Ketika Anda memilih “don’t send”, maka kembali akan muncul tiga pilihan, dan pilihan yang harus dipilih adalah view diagnostic and repair. History diagnosis dan proses repair yang telah dilakukan Windows akan muncul di layar laptop Anda setelah memilih opsi view diagnostic and repair. Langkah selanjutnya Anda perlu memeriksa apakah ada masalah pada Windows dengan men-scroll hasil history diagnosis dan proses repair. Jika tidak ada masalah maka Anda bisa menutup menu tersebut dan keluar dari menu view diagnostic and repair details. Jika Anda sudah keluar dari menu tersebut, maka disarankan bagi Anda memilih view advance option for system recovery and support, lalu jalankan sistem ini. Setelah Anda menjalankannya maka akan muncul notifikasi, anda bisa menekan tombol next, mengisi password, lalu menekan tombol ok. Apabila Anda sudah menekan tombol ok, maka nanti akan muncul system restore yang bisa Anda klik. Jika proses restoring telah selesai, maka langkah terakhir yang perlu Anda lakukan adalah mematikan dan menghidupkan laptop Anda. Dan Anda akan menyaksikan bahwa Windows pada laptop Anda kembali normal. Windows Error Recovery Kegagalan startup repair melakukan booting pada Windows menyebabkan munculnya Windows Error Recovery di layar laptop Anda. Nah, sebenarnya apa yang menyebabkan Windows Error Recovery ini? Ada tiga hal yang bisa menyebabkan Windows Error Recovery Pertama, jika hardware pada laptop kita mengalami perubahan. Kedua, karena kita melakukan proses shutdown yang tidak benar. Ketiga, karena proses eror lainnya. Saat laptop kita mengalami gagal booting seperti ini, maka Windows Error Recovery memberikan pilihan kepada kita, mau masuk ke opsi startup repair yang akan memperbaiki secara otomatis atau ke menu booting Windows secara normal. Tapi, apa yang bisa kita lakukan jika gagal booting, namun layar error recovery tidak muncul di laptop kita? Nah, jika kejadian ini terjadi, maka kita bisa memanggilnya secara manual. Caranya dengan mematikan laptop kita, lalu menghidupkannya kembali sambil menekan tombol F8 di keyboard Anda. Setelah cara di atas Anda lakukan, maka nanti di layar laptop akan muncul Advance Boot Option, jika sudah muncul pilihlah opsi repair your computer dan tekan enter. Apabila cara-cara di atas sudah dilakukan, namun opsi ini tidak muncul, maka saat Anda meng-instal Windows, opsi ini tidak ikut ter-instal. Kalau opsi repair your computer muncul di laptop Anda, maka opsi ini akan memunculkan pilihan untuk melakukan startup repair kembali, dan jika kembali gagal maka biasanya Anda akan disarankan masuk dan menjalankan system restore. Cara untuk menjalankannya sudah dijelaskan sebelumnya. Demikianlah beberapa pilihan cara ketika Anda mengalami startup repair yang gagal booting. Nah, karena startup repair adalah tool yang berguna hanya untuk memperbaiki sistem Windows, jadi jika Anda sudah melakukan beberapa cara tersebut. Namun, laptop Anda tetap tidak berfungsi normal, maka Anda bisa meng-instal ulang Windows Anda dan melakukan proses pengecekan terhadap kondisi hardware apakah masih dalam keadaan baik atau tidak. Semoga informasi dari Markey ini dapat bermanfaat untuk Anda. Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing PT APPKEY PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.
100% found this document useful 8 votes4K views7 pagesDescriptionMenentukan cara pemeriksaan permasalahan pada instalasi software aplikasi Mendeteksi letak permasalahan instalasi software aplikasi Memperbaiki permasalahan instalasi software aplikasi Menguji hasil perbaikan instalasi software aplikasi Membuat laporan hasil perbaikan instalasi software aplikasiCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 8 votes4K views7 pagesPermasalahan Instalasi Sofware AppDescriptionMenentukan cara pemeriksaan permasalahan pada instalasi software aplikasi Mendeteksi letak permasalahan instalasi software aplikasi Memperbaiki permasalahan instalasi software aplikasi Me…Full descriptionJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Nama Satuan Pendidikan UPT SMK Negeri 2 Jeneponto Mata Pelajaran / Tema Komputer dan Jaringan Dasar / Permasalahan Instalasi Software Aplikasi Kelas / Semester X TKJ / 2 Dua Materi Pokok / Kompetesi Dasar Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi. Mengelola perbaikan pada instalasi software aplikasi. Alokasi Waktu 5 x 45 Menit 1. Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning diharapkan peserta didik mampu Menentukan cara pemeriksaan permasalahan pada instalasi software aplikasi jika diberikan studi kasus dengan baik dan benar Mendeteksi letak permasalahan instalasi software aplikasi jika diberikan studi kasus dengan baik dan benar Memperbaiki permasalahan instalasi software aplikasi jika diberikan studi kasus dengan baik dan benar Menguji hasil perbaikan instalasi software aplikasi jika diberikan studi kasus dengan baik dan benar. Membuat laporan hasil perbaikan instalasi software aplikasi jika diberikan studi kasus dengan baik dan benar. 2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Metode, Media dan Sumber Belajar § Metode / Model Discovery Learning dan Problem Base Learning § Alat / Media Seperangkat PC, File Master Aplikasi, Smartphone, Kertas, Balpoint dan Akses Internet. § Sumber Belajar Internet, Youtube dan Buku Paket Prasetyo SA, 2018. Komputer dan Jaringan Dasar Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika SMK/MAK. Jakarta Bumi Aksara. Pendahuluan/Kegiatan Awal § Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; § Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari; § Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai; § Menyampaikan garis besar cangkupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas; Kegiatan Inti § Mengamati Guru memberikan gambaran dan peserta didik melihat/mengamati gambaran tentang menganalisis permasalahan dan melakukan perbaikan pada instalasi software aplikasi dan contohnya berdasarkan kasus tertentu; § Menanya Guru bertanya kepada peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang menganalisis permasalahan dan melakukan perbaikan pada instalasi software aplikasi dan contohnya berdasarkan kasus tertentu; § Mengumpulkan Informasi Peserta didik membaca dari sumber lain dalam memahami tentang menganalisis permasalahan dan melakukan perbaikan pada instalasi software aplikasi dan contohnya berdasarkan studi kasus tertentu; § Menalar Peserta didik melakukan eksperimen tentang menganalisis permasalahan dan melakukan perbaikan pada instalasi software aplikasi komputer dari studi kasus tertentu; § Mengkomunikan Hasil Siswa melaporkan hasil kerja dalam diskusi kelas dengan bimbingan guru; Penutup § Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran dan melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram serta emberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; § Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas indivisual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; § Menyapaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya; 3. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. 2. 3. Penilaian pengetahuan berupa tes tertulis pilihan ganda/uraian, tes lisan/observasi diskusi Tanya jawab dan percakapan serta penugasan. Penilaian ketrampilan unjuk kerja, penilaian proyek, penilaian produk dan penilaian portofolio. Mengetahui Kepala UPT SMK Negeri 2 Jeneponto, Dra. Hj. BASSE T., NIP. 19650815 199703 2 001 Jeneponto, 4 Januari 2021 Guru Mata Pelajaran, SIGIT JUPRIHARTORO, 201708 1 001 *Untuk download silahkan klik download. Untuk Bisa Menggunakan Suatu Aplikasi Yang Diinginkan Pada Perangkat Computer Ataupun Pada Android, Perlu Melangkahi Proses Instalasi Terlebih Dahulu. Pasti Sahabat Gci Mengalami Kendala Saat Mencoba Menginstall Suatu Aplikasi Yang Diidamkan. Dan Kebanyakan Tidak Mengetahui Kunci Dari Permasalahan Saat Melakukan Instalasi Software Aplikasi Tersebut. Kali Ini Garuda Cyber Akan Berbagi Pengetahuan Mengenai Permasalahan Pada Instalasi Software Aplikasi Untuk Sahabat Gci Yang Masih Belum Tahu. Software aplikasi adalah perangkat lunak yang menyediakan berbagai layanan yang memungkinkan penggunanya untuk beroperasi di perangkat computer maupun android. Sebelum mencoba menginstall, terlebih dahulu sahabat Gci harus mendownload aplikasi yang diinginkan. Instalasi software aplikasi adalah proses peletakan aplikasi perangkat computer/ android pada perangkat kerasnya. Setiap aplikasi kadang memiliki tahap instalasi yang berbeda satu sama lain. Ada yang melewati tahap instalasi yang singkat dan sederhana, namun juga ada tahap instalasi yang memerlukan product key dari aplikasi tersebut. Perbedaan pada tahap instalasi ini terletak pada jenis aplikasi yang hendak diinstal. Karena kerap terjadi permasalahan ketika menginstall software aplikasi tersebut, perlu dimiliki pengetahuan mengenai cara mengatasi permasalahan tersebut. Berikut adalah permasalahan yang biasanya terjadi pada saat proses instalasi software aplikasi. File dan data yang akan diinstall hilang atau rusak, menyebabkan file tidak bisa diinstal dan otomatis tidak bisa digunakan. Solusi jika sahabat Gci menemui kendala ini ialah perlu mendownload kembali file atau data dari aplikasi yang akan diinstal. Kemudian pastikan terlebih dahulu dengan cermat apakah proses download dilakukan dengan benar dan tidak ada file atau data yang rusak. Kemungkinan perangkat tidak mendukung. Tidak semua aplikasi dapat diinstal di perangkat yang sama lho. Mengenali perangkat kita sendiri akan membantu kita dalam memilih aplikasi yang pas ya sahabat G Jika suatu aplikasi tidak didukung oleh perangkat, maka jalan yang pas adalah perlu mencari versi yang lebih lama dari versi sebelumnya. Atau mencari lagi aplikasi yang sesuai dengan perangkat sahabat gci. Tidak tersedianya media penyimpanan yang sesuai. Sebelum proses instalasi dilanjutkan, biasanya aplikasi akan meninjau dulu nih apakah space memory yang ada cukup atau tidak. Sahabat Gci harus lebih teliti dalam mengenali tiap bagian dari perangkat sahabat. Tidak sesuai dengan tahap instalasi yang betul. Proses instalasi user akan dipandu dengan berbagai perintah yang sudah di format sebelumnya. Jadi apabila sahabat tidak melewati langkah yang sesuai, makan akan terjadi error atau kesalahan dalam pemakaian aplikasi nantinya. Harus lebih teliti ya. Aplikasi sudah terlalu jadul. Sekarang ini sudah banyak aplikasi yang di update atau diperbaharui. Kemudian versi yang lama ditinggalkan atau sudah tidak di dioperasi lagi. Sebagian aplikasi yang sudah versi lama ini sudah tidak bisa dipakai lagi, karena sifatnya yang sudah ketinggalan dan sistemnya yang tidak cocok dengan system computer yang semakin canggih saja. Aplikasi tidak bisa dijalankan. Jika sahabat Gci menemui kasus yang satu ini, maka cara yang kemungkinan bisa membantu adalah dengan melakukan restart. Karena sebagian aplikasi harus menyesuaikan terlebih dahulu. Biasanya aka nada perintah untuk merestart perangkat, namun jika tidak ada perintah dan program tidak bisa dijalankan, maka cara ini mungkin bisa dicoba. Nah sahabat Gci, itu aja saran kalau sahabat gci mengalami kendala di tengah proses instalasi software aplikasi. Jangan ragu-ragu buat baca ya. Semoga materi tadi dapat membantu. Selamat mencoba ~ Penulis Apaf Nur Fauzia Sukai/Like Fan Page Facebook Garuda Cyber Indonesia Subscribe Channel Youtube Garuda Cyber Indonesia Follow Instagram Garuda Cyber Indonesia Chat Wa
pelaku yang melakukan perbaikan instalasi software disebut dengan