6 Manfaatkan Media Sosial, Strategi Marketing Penting! Tidak hanya dari Facebook, tapi Anda bisa menggunakan segala platform media sosial untuk memaksimalkan strategi marketing usaha Anda. Banyak sekali platform media sosial yang bisa Anda gunakan sebagai sarana promosi, seperti Instagram, Twitter, bahkan YouTube. Bagaimanapeluang usaha kerajinan artefak di masyarakat indonesia? Iklan Jawaban 1.9 /5 4 Vaxha Jawaban: Coba ditinjau dari keinginan masyarakat dan juga dari segi pesaing. Jika memungkinkan bisa saja berpeluang besar. Sedang mencari solusi jawaban Wirausaha beserta langkah-langkahnya? Pilih kelas untuk menemukan buku sekolah Kelas 7 Kelas 8 Indonesiamemiliki jumlah suku bangsa terbanyak di Asia Tenggara. Artinya, Indonesia memiliki keragaman budaya tradisional yang merupakan potensi luar biasa untuk menjadi sumber inspirasi. Budaya tradisi dapat dikelompokkan menjadi budaya nonbenda dan artefak/ objek budaya. Budaya nonbenda di antaranya pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara A Prospek bisnis EO masih bagus terutama karena semakin modern orang-orang mencari kepraktisan dalam mengurus acara2 yang ingin diselenggarakannya BEP tergantung jenis EO apa yang anda geluti apakah EO khusus pernikahan, ulang tahun, pameran, pentas seni atau lain-lain Peluangmembuka usaha baru dan menjadi seorang entrepreneur di Indonesia sesungguhnya masih sangat terbuka lebar, apalagi di era teknologi yang sudah maju dan mempermudah komunikasi diantara masyarakat. Menurut catatan yang di keluarkan oleh Bank Dunia mencatat bahwa pertumbuhan jumlah wiraswasta di Indonesia baru mencapai 3,31% , sementara Dengan perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat, menuntut semua orang untuk memiliki kreativitas yang tinggi.. Wirausaha menjadi salah satu peluang bagi masyarakat untuk mengaplikasikan kreativitasnya dibidang usaha.. Banyak sekali ide dan jenis usaha untuk dikembangkan, salah satunya budaya tradisional yang ada di lingkungan masyarakat. v7F93. Benda-benda kuno Indonesia di Museum BelgiaFoto DW/H. PasuhukSekitar pertengahan 2021 lalu, dunia sejarah dan arkeologi Indonesia mendapatkan kabar bahagia. Tiga arca Hindu yang dijarah dan diseludupkan ke Amerika Serikat berhasil dikembalikan ke Indonesia. Pelakunya adalah seorang Amerika, Subhash Kapoor, yang juga terlibat dalam jaringan perdagangan barang antik. Selain arca Siwa, Parvati, dan Ganesha yang kembali ke Indonesia, komplotan Subhash juga disebutkan menjarah, menyeludupkan, menjual secara ilegal, benda-benda budaya bernilai serupa dari berbagai negara di Asia, seperti Afghanistan, Thailand, India, dan lain-lain. Nilainya sekitar 143 juta dollar AS. Kasus Subhash bukanlah hal baru, dan saya yakin tidak akan menjadi yang terakhir mengingat masih lemahnya upaya proteksi terhadap benda-benda bernilai budaya dan sejarah di Indonesia selama ini. Meskipun ada, penerapannya di lapangan masih impoten, dan mirisnya, orang-orang yang membuka jalan bagi penyeludup seperti Subhash biasanya adalah orang-orang Indonesia sendiri. Dengan memanfaatkan kelengahan aparat dan para penelitinya, para pencuri ini beraksi diam-diam di situs-situs arkeologi. Hal serupa juga banyak terjadi di museum-museum di Indonesia, dan sulit untuk dideteksi. Fenomena pencurian tersebut didasarkan atas sekian motif. Bagi para pelaku yang orang Indonesia, jawabannya adalah uang, karena mereka biasanya hanya menjadi perantara bagi para kolektor atau penyeludup ke luar negeri. Kolektor, terutama di luar negeri, umumnya didorong oleh seleranya terhadap hal-hal antik, walau harus memakai cara-cara ilegal. Namun dahulu, ada pula orang-orang yang merasa bahwa karena peradabannya menguasai pengetahuan yang unggul, lantas merasa berhak menjarah dan meneliti peradaban lain. Apalagi ketika benda-benda yang diteliti tidak dikembalikan inilah sisi lain kolonialisme. Menjarah Tanah Jajahan Kolonialisme Indonesia bukan hanya cerita eksploitasi Eropa terhadap sumber daya alam Indonesia, semisal rempah-rempah, teh, kopi, dan lain-lain, namun juga penuh dengan cerita pencurian benda-benda budaya dan sejarahnya. Mereka diangkut ke Eropa untuk memuaskan hasrat para pembesar-pembesar kolonialisme, dan para peneliti tanah jajahan yang bermoral rendah. Karena itulah tidak mengherankan saat ini banyak artefak-artefak Indonesia, umumnya berasal dari masa kerajaan Hindu-Buddha, bisa ditemukan di banyak museum di Eropa. Mengapa hal ini bisa terjadi?Penulis Rahadian RundjanFoto Rahadian Rundjan Ketika orang-orang Eropa mulai mendatangi nusantara pada abad ke-16, mereka menjumpai sebuah kelompok masyarakat yang gaya hidup dan kepercayaannya belum lama bertransformasi. Struktur masyarakat yang beberapa abad sebelumnya dipengaruhi corak Hindu-Buddha mulai ditinggalkan setelah Islam menyebar dan mendominasi. Dalam ajaran Islam, pemujaan benda mati, apalagi yang menyerupai manusia patung, adalah hal terlarang. Perubahan ini menyebabkan masyarakat Islam Nusantara perlahan-lahan mulai mengambil jarak, walau tidak melepaskan sepenuhnya, kedekatannya dengan benda-benda peninggalan masa Hindu-Buddha seperti arca-arca pemujaan dan candi-candi, terutama di Jawa. Perhatian terhadap benda-benda budaya dan sejarah Jawa mulai meningkat sejak abad ke-19. Menurut Marieke Bloembergen dan Martijn Eickhoff dalam bukunya yang meriset sejarah interaksi dan pertukaran pengetahuan terkait benda-benda budaya dan sejarah di Indonesia, The Politics of Heritage, ketertarikan tersebut salah satunya dipelopori Raffles, yang berkuasa di Jawa atas nama Inggris, dan bukunya yang terkenal, History of Java. Berkat bukunya tersebut, benda-benda bercorak Hindu-Buddha di Jawa menarik perhatian di Eropa, Asia, juga Amerika. Pendataan dan penggalian di Jawa pun menjadi lumrah dilakukan, baik oleh Inggris ataupun Belanda setelahnya. Terutama Belanda, yang mereorganisasi koloninya dari wilayah dagang menjadi negara jajahan. Mereka memprioritaskanpenggalian arkeologi sebagai cara melegitimasi kekuasaan dan supremasi politiknya, juga untuk keperluan ilmu pengetahuan karena semakin banyak peneliti-peneliti Eropa yang bekerja di Jawa. Atas dasar itulah, candi-candi di Jawa yang sebelumnya tidak dirawat, seperti Prambanan, atau keberadaannya telah terlupakan oleh orang-orang setempat, seperti Borobudur, mulai digali dan diteliti dengan intens. Dalam situasi itulah, para oportunis muncul. Mereka berupaya mengambil benda-benda yang bisa diangkat, seperti artefak, patung, dan lain-lain, dan mengirimnya ke negeri induk. Ada yang melakukannya dengan cara meminta kepada penduduk setempat yang tidak mengetahui nilai budaya dan sejarah benda tersebut. Pencurian halus ini misalnya dilakukan Wallace, naturalis Inggris, ketika singgah ke lokasi reruntuhan di Mojokerto. Ada juga yang terang-terangan merampok, seperti Raffles dan pasukan Indianya saat menyerbu Keraton Yogyakarta pada 1812 dan menjarah harta bendanya, terutama manuskrip-manuskrip keraton, selama berhari-hari. Itu menjawab pertanyaan mengapa saat ini banyak benda-benda budaya dan sejarah Indonesia dapat ditemukan di museum-museum di Belanda dan Inggris. Sebagian besar yang terpajang di sana adalah hasil jarahan, atau pemberian dari raja-raja lokal yang tidak mengapresiasi nilai luhur benda-benda tersebut selain sebagai hadiah untuk menyenangkan hati tuan-tuan kulit putihnya. Setelah Indonesia merdeka, tuntutan untuk mengambilnya kembali menjadi semakin besar karena orang-orang Republik menganggapnya sebagai bagian dari harta kekayaan dan inspirasi bagi identitas nasionalisme, serta jejak intelektualisme, bangsa Indonesia. Upaya pengembalian tersebut, atau repatriasi, sudah diupayakan sejak tahun 1950-an. Belanda menjadi negara yang paling sering mengembalikan benda-benda hasil jarahannya di Indonesia. Seperti pada 2020 lalu, sekitar 1500 direpatriasi, menyusul kemudian pengembalian keris Pangeran Diponegoro ketika Raja Belanda, Willem, berkunjung ke Indonesia. Seiring berkurangnya dana pemerintah Belanda untuk merawat museum-museumnya, upaya repatriasi ini diperkirakan akan semakin meningkat ke depannya. Sehingga persoalan selanjutnya adalah memastikan bahwa Indonesia sudah harus menyediakan tempat penampungannya yang Museum Pada 2016, saya menulis laporan untuk National Geographic mengenai fenomena kriminalitas di museum dan tempat-tempat cagar budaya. Salah satu kesimpulan yang bisa diambil adalah, orang-orang Indonesia masih belum bisa menghargai benda-benda budaya dan sejarahnya. Penemuan situs-situs arkeologi baru bukan hanya membuka kesempatan bagi arkeolog dan sejarawan untuk membuka tabir sejarah baru, namun juga bagi warga setempat untuk menjarah dan menjual temuan-temuannya secara ilegal. Hal tersebut telah menjadi masalah besar, misalnya, di situs Trowulan Majapahit, Jawa Timur, selama bertahun-tahun. Sejarawan Peter Carey, seorang Inggris namun sangat peduli terhadap keselamatan benda-benda sejarah dan budaya Indonesia, sejak bertahun-tahun lalu sudah dan terus mendorong pengembalian Prasasti Sangguran dan Pucangan yang dulu dijarah Inggris. Namun sampai sekarang, kedua prasasti tersebut masih tersimpan secara mengkhawatirkan di Inggris dan India karena tidak dirawat. Pemerintah Indonesia juga belum mau bergerak memanfaatkan koneksi diplomatik untuk mengusahakan pengembalian itu pula, dan ketika tulisan ini dibuat mungkin sekali kedua prasasti tersebut sudah dalam kondisi yang jauh lebih buruk. Tentu ada tendensi politik antara Indonesia dan negara-negara lain dalam kebijakan repatriasi. Kembalinya benda-benda budaya dan sejarah sering dianggap sebagai kemenangan Indonesia atas bekas penjajahnya, dan diamini publik. Ekspresi nasionalisme seperti ini memang diperlukan, namun tujuan utamanya jangan dilupakan. Dengan bantuan teknologi, di sini benda-benda tersebut juga harus disimpan secara layak dan diberikan narasi sehingga semua kandungan intelektual dan pengetahuan di dalamnya bisa dikonsumsi publik. Bukan sekedar dipajang secara kaku, seperti bagaimana Indonesia memperlakukan banyak koleksi-koleksi museumnya selama ini. RahadianRundjan adalah esais, kolumnis, penulis dan peneliti sejarah *Setiap tulisan yang dimuat dalam DWnesia menjadi tanggung jawab penulis Jakarta, CNBC Indonesia - Ada banyak jenis peluang usaha yang bisa dilakukan di rumah saja yang tentunya bisa membuat Anda mendapatkan penghasilan tambahan. Bukan hanya untuk para ibu rumah tangga, saat ini, banyak juga anak muda yang ingin membangun bisnis rumahan untuk mendapatkan waktu kerja yang fleksibel dan tidak terikat. Dengan kemajuan teknologi, tentunya usaha rumahan semakin mudah untuk dilakukan. Para pebisnis rumahan bisa mempromosikan produknya melalui Usaha Rumahan 2022Di awal tahun 2022 ini, tidak ada salahnya untuk coba buka peluang usaha rumahan. Ada beberapa bisnis rumahan yang tidak memerlukan modal tinggi loh! Kira-kira apa saja ya ide usaha yang bisa dilakukan di rumah? Yuk simak!1. Bisnis AksesorisBanyak wanita yang senang menggunakan aksesoris untuk mempercantik penampilan. Karena itu, bisnis aksesoris bisa memberi peluang yang cukup menguntungkan untuk para pelaku bisnis rumahan. Apalagi jika Anda merupakan orang yang kreatif dan sabar untuk membuat aksesoris yang cantik. Aksesoris berupa kalung, gelang, cincin, strap masker, bandana, syal hingga aksesoris lainnya bisa dibuat dari manik-manik, batuan-batuan indah, mutiara, rantai, rajutan dan masih banyak lagi. Anda bisa menjualnya melalui marketplace atau lewat media Bisnis KueJika Anda memiliki skill memasak kue, Anda bisa memanfaatkan kemampuan untuk memulai bisnis kue. Jenis kue basah maupun kue kering sama-sama banyak disukai oleh masyarakat. Apalagi saat-saat spesial atau hari aneka usaha kue yang bisa Anda lakukan. Mulai dari usaha korean cake, bento cake, soft cookies, kue ulang tahun, kue basah dan masih banyak lagi. Anda bisa melakukannya hanya dengan di rumah BloggerBlogger bisa dijadikan sumber penghasilan yang menjanjikan jika Anda memiliki keahlian menulis yang baik. Anda hanya memerlukan modal laptop atau PC, internet dan situs blog serta konsisten untuk menulis konten. Sudah banyak blogger yang sukses dan bisa menghasilkan penghasilan hingga bisa melakukan kerjasama dengan brand tertentu, memasang iklan hingga menjual produk atau jasa pribadi melalui blog. Jadi, jangan meremehkan usaha rumahan satu ini. Jika Anda hobi menulis, cobalah untuk lebih profesional dengan belajar copywriting dan Menulis Novel atau KomikSaat ini, sudah banyak situs online yang membebaskan anggotanya untuk menulis cerita fiksi yang menarik. Jika Anda memiliki kreativitas untuk mengembangkan ide fiksi, tentu Anda bisa melakukan usaha rumahan satu ini. Anda bisa menuliskan imajinasi melalui buku cerita seperti novel atau komik. Sudah banyak anak muda yang memanfaatkan bakat menulisnya untuk membuat cerita di situs novel online hingga tulisannya diberi kesempatan untuk naik ke layar lebar alias Bisnis CateringAda lagi ide bisnis rumahan yang bisa Anda jalani jika memiliki keahlian memasak. Anda bisa membuka bisnis catering kantoran, catering diet hingga catering sehat. Membuka bisnis makanan bisa menghasilkan keuntungan yang tidak main-main. Tentunya usaha catering bisa dijadikan salah satu pilihan untuk kalian yang memiliki tangan ajaib ketika Jadi Reseller atau DropshipperUntuk bisa membuka bisnis, tentu Anda harus memiliki modal. Namun, jika terhalang modal, Anda bisa melakukan bisnis reseller dan dropshipper produk online. Di sini, Anda akan berperan untuk menjualkan atau memasarkan produk orang hanya perlu mencari supplier barang yang bagus dan terpercaya. Anda bisa memasarkan produk orang lain dengan menggunakan nama toko sendiri. Pembeli yang membeli barang melalui dropshipper tidak tahu siapa penjual awal atau penjual asli produk Jasa Desain GrafisJika Anda memiliki keterampilan dalam bidang desain grafis, tentu Anda bisa membuka peluang usaha di bidang tersebut. Di zaman serba online seperti saat ini, jasa desain grafis sangat dibutuhkan banyak sektor untuk melakukan branding hingga bisa memanfaatkan kemampuan desain grafis dengan sistem freelance di mana Anda bisa bekerjasama dengan pihak atau perusahaan luar untuk membuat iklan atau branding usaha Jasa SEO WriterJika Anda suka menulis, tidak ada salahnya untuk mendalami tentang SEO writer. Penulis akan menulis artikel dan konten yang dipadukan dengan teknik SEO atau Search Engine Optimization. Saat ini, posisi ini sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan pemasaran produk yang disesuaikan dengan teknologi membuat banyak orang beralih ke dunia online. Banyak orang-orang mengandalkan Google untuk mencari produk atau sekedar mencari informasi tertentu. Untuk memanfaatkan situasi ini, banyak perusahaan yang membutuhkan jasa SEO Budidaya Ikan HiasBudidaya ikan hias bisa memberikan keuntungan yang tidak main-main. Pasalnya, beberapa jenis ikan hias bisa dijual hingga jutaan rupiah. Ya, bagi mereka pecinta ikan hias tentu harga tersebut tidak akan menjadi jika Anda gemar untuk merawat ikan hias, jadikan hal tersebut menjadi ladang bisnis yang menarik untuk digeluti. Jika usaha diawali dengan hobi, tentu Anda mungkin tidak akan merasa sulit ketika menjalani bisnis Jasa Laundry KiloanHidup di lingkungan kampus atau perumahan dengan mayoritas penduduk yang sibuk? Wah, bisa jadi peluang untuk buka usaha laundry kiloan! Banyak orang, khususnya para kelompok generasi milenial atau generasi Z memiliki kesibukan dengan intensitas tinggi. Sehingga, terkadang mereka akan memilih untuk melakukan hal simple seperti membayar jasa dan waktu orang lain untuk mencuci pakaian. Jadi, usaha laundry kiloan ini bisa sangat menguntungkan jika Usaha MenjahitPakaian merupakan kebutuhan penting di dalam kehidupan. Dari keahlian menjahit yang Anda miliki, Anda bisa membuka peluang usaha besar seperti tailor, konveksi hingga butik. Tentunya, kreativitas dan kerapihan menjadi tolak ukur utama untuk mengembangkan bisnis ini. Jadi, jika Anda memiliki skill tersebut, padukan dengan skill bisnis agar usaha jahit menjahit Anda bisa terus Jasa Penitipan Hewan PeliharaanSuka merawat hewan peliharaan? Kenapa tidak memanfaatkannya saja untuk peluang usaha rumahan? Anda bisa membuka usaha jasa penitipan hewan bagi orang-orang yang kebingungan ketika harus meninggalkan binatang peliharaannya di itu, Anda juga bisa berkembang untuk menawarkan jasa lain seperti grooming. Di sisi lain, Anda tentu akan senang bertemu hewan-hewan baru dan tetap bisa menghasilkan keuntungan Bisnis Toko KelontongBisnis toko kelontong menjanjikan keuntungan yang besar. Selain itu, usaha ini bisa saja disambi dengan urusan rumah tangga seperti mengurus rumah. Anda bisa memanfaatkan area depan rumah untuk membuka toko kelontong. Anda bisa menjual produk seperti bahan-bahan pokok yang selalu dibutuhkan oleh orang-orang. Tentunya dibutuhkan skill untuk bisa mengatur keuangan agar bisnis ini bisa terus memutar dan Usaha Franchise atau Kedai KopiJika Anda memiliki area besar di depan rumah, kenapa tidak dimanfaatkan untuk membuka kedai kopi atau usaha franchise saja. Pasalnya, saat ini semakin banyak anak muda yang suka nongkrong di berbagai tempat seperti kedai bisa secara kreatif membuat kedai kecil-kecilan dengan menyediakan fasilitas tambahan seperti tempat yang nyaman, wifi gratis dan menu makanan yang nikmat namun mudah untuk Buka PertaminiTernyata bisnis Pertamini bisa memberi keuntungan yang tidak main-main. Apalagi jika rumah Anda berada di pinggir jalan atau di kawasan yang cukup jauh dari pom bensin. Usaha rumahan pertamini ini memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan usaha bensin eceran pada Trading SahamAnak muda biasanya sangat menggebu-gebu jika menyebutkan kata trading dan saham. Bermain saham bisa membuat Anda untung berkali-kali lipat jika tahu caranya. Namun, untuk menjalankan usaha yang bisa dilakukan di rumah saja ini butuh ilmu yang tepat karena memiliki risiko yang juga tinggi. Jika Anda tertarik, Anda harus membekali diri dengan ilmu investasi saham dengan baik dan dia usaha rumahan yang bisa jadi ide bisnis menguntungkan. Kalau kamu, tertarik dengan bisnis apa nih? [GambasVideo CNBC] hsy/hsy Mempelajari artefak dapat membantu manusia dalam mengungkap sejarah pada masa lampau. Artefak adalah benda-benda, seperti alat dan perhiasan, yang menunjukkan kecakapan kerja manusia pada zaman dahulu yang ditemukan melalui penggalian arkeologi. Dalam buku Prasejarah Indonesia 2019 dijelaskan bahwa artefak merupakan bentuk dari kebudayaan fisik yang merupakan hasil dari aktivitas, perbuatan, dan juga karya seni manusia di dalam masyarakat. Pada umumnya, artefak berupa benda-benda atau sesuatu yang bisa diraba, dilihat, dan juga didokumentasikan. Sedangkan dalam bidang arkeologi, artefak diartikan sebagai benda yang pasti dibuat oleh tangan manusia atau benda yang jelas menampakkan jejak-jejak buatan manusia. Definisi artefak secara konstitusional tercantum dalam Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 tentang Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia. Dalam peraturan tersebut, artefak adalah bukti material hasil budaya, penelitian dan/atau pengembangan, dan/atau material alam dan lingkungannya yang mempunyai nilai penting bagi sejarah ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, budaya, dan/atau teknologi. Contoh artefak adalah alat-alat batu, logam, tulang, gerabah, prasasti, dan senjata. Penemuan artefak membantu dalam penelitian tentang tingkat kehidupan masyarakat pada zaman dahulu. Artefak juga dapat memberikan gambaran terhadap suasana alam, status sosial, dan sistem kepercayaan pada suatu masyarakat. Artefak di Indonesia Secara umum, kurun waktu sejarah dibagi dua, yaitu zaman prasejarah dan zaman sejarah . Zaman prasejarah adalah zaman sebelum manusia mengenal tulisan. Zaman sejarah adalah zaman ketika manusia telah mengenal tulisan. Menurut Thomsen, zaman prasejarah dibagi menjadi tiga, yaitu zaman batu, zaman perunggu, dan zaman besi. Pembagian ini dikenal sebagai sistem tiga zaman three age system. Artefak Zaman Batu Pembagian zaman batu terdiri dari zaman batu tua paleolitikum, zaman batu tengah mesolitikum, zaman batu muda neolitikum dan zaman batu besar megalitikum. Bersumber dari Buku Ajar Sejarah Seni Rupa Nusantara, berikut penjelasannya. Artefak zaman paleolitikum meliputi kapak perimbas dan flakes. Lokasi penemuan artefak ini berada di Situs Sangiran, Trinil, dan Ngandong. Artefak zaman mesolitikum adalah kapak genggam, kapak pendek, batu penggiling, dan kapak dari bebatuan di sungai. Selain itu, terdapat mata panah yang terbuat dari batu sebagai alat untuk berburu dan menangkap ikan. Artefak zaman neolitikum meliputi kapak persegi dalam bentuk beliung, pacul, dan torah yang banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan. Adapun artefak lain pada zaman batu muda adalah pahat segi panjang, kapak persegi, kapak lonjong, kapak bahu, perhiasan, pakaian dari kulit kayu, dan tembikar. Artefak zaman megalitikum yang ditemukan antara lain menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, punden berundak, waruga, dan arca. Artefak Zaman Perunggu Artefak zaman perunggu meliputi 1. Nekara Nekara adalah genderang besar yang terbuat dari perunggu, berpinggang di bagian tengahnya dan tertutup di bagian atasnya. Nekara merupakan hasil budaya pada masa akhir prasejarah di Indonesia yang memiliki beberapa persamaan dengan nekara yang terdapat di Dong Son, Vietnam. Nekara ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Roti, Selayar, dan Kepulauan Kei. Pada nekara terdapat pola hias seperti pola binatang, manusia, dan geometrik. Beberapa fungsi utama dari nekara adalah sebagai alat musik yang digunakan dalam upacara pemanggil hujan, upacara pernikahan, upacara pemakaman, dan sebagainya. Motif yang digambarkan pada nekara juga memiliki arti simbolik atau representasi khusus sesuai dengan fungsi dari nekara tersebut. 2. Kapak corong Kapak corong, bentuknya seperti corong. Bagian sembirnya belah. Ke dalam corong itu dimasukkan tangkai kayu yang menyiku pada bidang kapak. Menurut Sriyana dalam Antropologi Sosial Budaya 2020, kapak corong disebut juga kapak sepatu karena seolah-olah kapak disamakan dengan sepatu dan tangkai kayunya disamakan dengan kaki. Bentuk bagian tajamnya kapak corong tidak jauh berbeda dengan kapak batu. Corong tersebut dipakai untuk tempat rangkai kayu. Kapak corong berfungsi sebagai alat pertukangan. 3. Candrasa Candrasa merupakan salah satu bentuk kapak corong. Mengutip Sejarah Nasional Indonesia 2008, candrasa bertangkai pendek dan melebar pada pangkalnya. Mata kapak tipis dengan kedua ujungnya melebar dan melengkung ke arah dalam. Pelebaran ini tidak sama sehingga membentuk bidang mata yang asimetris. Kapak candrasa ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kapak ini berukuran sangat besar dan berbentuk pipih, kapak terlebar memiliki ketajaman 133, cm dan yang terkecil 37 cm. Artefak Zaman Besi Artefak zaman besi meliputi alat-alat yang terbuat dari besi, seperti kapak besi, zabit, pisau, cangkul, mata panah, dan tongkat. Berdasarkan buku Sejarah Nasional Indonesia 2008, penemuan artefak pada zaman besi terbatas jumlahnya. Seringkali, artefak yang ditemukan berfungsi sebagai alat keperluan sehari-hari. Penjelasan artefak pada zaman besi adalah sebagai berikut. Mata kapak atau sejenis beliung yang dikaitkan secara melintang pada tangkai kayu. Alat ini ditemukan dalam kubur peti baru di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Alat bermata panjang dan gepeng yang mungkin digunakan untuk merapatkan kain tenunan. Bentuk mata alatnya persegi panjang yang melebar pada sisi ujungnya. Artefak ini ditemukan dalam kubur peti baru di Gunung Kidul dan Tuban dalam sebuah kubur gundukan tumulus di Ngrambe dan di Pacitan. Mata pisau dalam berbagai ukuran. Mata sabit yang berbentuk melingkar. Mata tembilang atau tajak. Mata alat penyiang rumput. Mata pedang yang antara lain ditemukan pada rangka dalam peti baru di Gunung Kidul. Mata tombak. Gelang besi yang ditemukan di Banyumas dan Purung. Demikian penjelasan tentang artefak yang ditemukan di Indonesia pada zaman batu, zaman perunggu, dan zaman besi. - Dengan perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat, menuntut semua orang untuk memiliki kreativitas yang tinggi. Wirausaha menjadi salah satu peluang bagi masyarakat untuk mengaplikasikan kreativitasnya dibidang sekali ide dan jenis usaha untuk dikembangkan, salah satunya budaya tradisional yang ada di lingkungan masyarakat. Setiap jenis budaya tradisional baik nonbenda dan benda dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Semua daerah di Indonesia dapat mengembangkan kerajinan khas daerah dengan inspirasi budaya tradisional masing-masing. Baca juga Pengertian Kewirausahaan dan Ciri-CirinyaKekayaan budaya tradisi Indonesia menjadi kearifan lokal yang dapat dikembangkan menjadi sumber inspirasi yang tidak terbatas. Budaya tradisonal Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, budaya tradisional dikelompokkan menjadi dua, yaitu Budaya nonbenda, seperti pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat. Budaya artefak atau obyek budaya, di antaranya pakaian daerah, benda tradisional, senjata, rumah adat, dan masih banyak lainnya. Kedua jenis budaya tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan. Contohnya Tari Belian Bawo dari Suku Dayak Benuaq, setelah diadaptasi menjadi tarian, tari ini sering dibawakan pada acara-acara penerimaan tamu dan acara kesenian. Baca juga Jenis Kemampuan yang Diperlukan dalam Kewirausahaan Upacara, tarian, dan musik merupakan budaya nonbenda. Sedangkan pakaian, perlengakapan upacara, dan alat musik merupakan produk obyek budaya. Jakarta - Pandemi Covid-19 belum kunjung berlalu membuat banyak pihak terdampak. Salah satunya adalah penggiat ekonomi kreatif yang ada di Indonesia. Banyak pelaku usaha yang terpaksa gulung tikar karena tak mampu bersaing. Maka, keterampilan beradaptasi dengan keadaan jadi kunci agar para pengusaha ekonomi kreatif bisa bertahan. "Saat ini yang penting dan harus dilakukan oleh seluruh penggiat usaha adalah adaptasi, inovasi, serta kolaborasi untuk bisa bertahan dalam situasi apapun termasuk situasi pandemi saat ini," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam workshop eksklusif bersama Wall Online Fades 2021, yang diadakan secara daring pada Selasa, 25 Mei 2021. "Jika kita bisa bertahan dan memanfaatkan peluang yang ada saat ini maka kita bisa menjadi pemenang di masa mendatang," tambahnya. Ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor unggulan Indonesia, lantaran produk-produk yang dihasilkan saat ini semakin berkembang dan berpotensi menguasai pasar lokal maupun internasional. Top 3 Berita Hari Ini 6 Fakta Menarik tentang Kota Semarang yang Pernah Dijuluki Venesia-nya Jawa Bandara Changi Singapura Terapkan Sistem Zonasi Setelah Jadi Klaster COVID-19 Terbesar "Ekonomi kreatif itu berkaitan dengan menambah nilai guna dari suatu barang agar bisa menjadi pembeda dengan yang lainnya. Hal yang terpenting dan harus selalui dilakukan adalah berkreasi dan kemauan untuk berusaha," kata Muhammad Neil El Himam selaku Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Indonesia. Neil mengatakan bahwa banyaknya pelaku usaha yang terpaksa gulung tikar tidak boleh menciutkan niat para pelaku usaha baru untuk memulai usahanya. Kegagalan yang terjadi pada pelaku usaha sebelumnya harus dijadikan pelajaran. Berikut lima kiat yang bisa dicoba para wirausaha dalam bidang ekonomi kreatif untuk beradaptasi dengan situasi pandemi dan setelahnya 1. Memilih Usaha Sesuai Minat Hal pertama dan utama yang harus dilakukan ketika ingin memulai suatu usaha adalah menentukan jenis produk apa yang akan dijual. Sebaiknya tekuni hal-hal yang memang Anda gemari, karena akan lebih mudah untuk menjalankan usaha tersebut, apalagi yang sesuai dengan minat dan bakat anda. 2. Kenali Peluang Pasar Sebagai pengusaha yang baik harus dapat melihat produk apa yang sedang banyak diminati oleh masyarakat. Meski begitu, pastikan produk Anda memiliki ciri khas dibandingkan produk lain. Lakukan inovasi, bila perlu berkolaborasi dengan pihak lain yang berpotensi meningkatkan nilai dari produk Video Pilihan BerikutAngela Tanoesoedibjo adalah salah satu nama yang merapat ke Istana Kepresidenan jelang pengumuman wakil menteri. Angela adalah putri sulung Hary Tanoesoedibjo.

bagaimana peluang usaha artefak di masyarakat indonesia